2. Alat dan Bahan[Kembali]
- Untuk mengetahui dan mengenal sel fotokonduktif dan kegunaannya.
- Untuk mengetahui prinsip kerja sel fotokonduktif.
- Untuk mengenal bentuk rangkaian fotokonduktif.
- Resistor
Resistor merupakan salah satu komponen elektronika pasif yang
berfungsi untuk membatasi arus yang mengalir pada suatu rangkaian dan berfungsi
sebagai terminal antara dua komponen elektronika. Tegangan pada suatu resistor
sebanding dengan arus yang melewatinya (V=I R).
Gelang ke 1 : Coklat = 1
Gelang ke 2 : Hitam = 0
Gelang ke 3 : Hijau = 5 nol dibelakang angka gelang ke-2; atau kalikan 105
Gelang ke 4 : Perak = Toleransi 10%
Maka nilai resistor tersebut adalah 10 * 105 = 1.000.000 Ohm atau 1 MOhm dengan toleransi 10%.
Cara menghitung nilai
resistor
Tabel warna
Masukkan angka
langsung dari kode warna Gelang ke-1 (pertama)
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-2
Masukkan Jumlah nol dari kode warna Gelang ke-3 atau pangkatkan angka tersebut dengan 10 (10n)
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-2
Masukkan Jumlah nol dari kode warna Gelang ke-3 atau pangkatkan angka tersebut dengan 10 (10n)
Merupakan Toleransi
dari nilai Resistor tersebut
Contoh :Gelang ke 1 : Coklat = 1
Gelang ke 2 : Hitam = 0
Gelang ke 3 : Hijau = 5 nol dibelakang angka gelang ke-2; atau kalikan 105
Gelang ke 4 : Perak = Toleransi 10%
Maka nilai resistor tersebut adalah 10 * 105 = 1.000.000 Ohm atau 1 MOhm dengan toleransi 10%.
- Osiloskop
Osiloskop adalah alat
ukur elektronika yang berfungsi memproyeksikan bentuk sinyal listrik. Osiloskop
dilengkapi dengan tabung sinar katode. Peranti pemancar elektron memproyeksikan
sorotan elektron ke layar tabung sinar katode.
- Kapasitor
Kapasitor adalah suatu alat yang dapat
menyimpan energi di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan
ketidakseimbangan internal dari muatan listrik. Kapasitor mempunyai satuan
Farad dari nama Michael Faraday.
- Transistor
Fungsi utama komponen ini yaitu
sebagai penghubung, pemutus, dan penguat sinyal pada rangkaian.
3. Dasar Teori[Kembali]
Sel fotokonduktif
adalah perangkat semikonduktor dua terminal yang hambatan terminalnya akan
bervariasi (linear) dengan intensitas cahaya yang datang. Untuk alasan yang
jelas, sering disebut perangkat fotoresistif. Sel fotokonduktif yang khas dan simbol
grafis yang paling banyak digunakan untuk perangkat muncul pada Gambar. 20.27.
Bahan fotokonduktif
yang paling sering digunakan termasuk kadmium sulfida (CdS) dan cadmium
selenide (CdSe). Respon spektral puncak CdS terjadi pada sekitar 5100 Å dan
untuk CdSe pada 6150 Å (perhatikan Gbr. 20.20). Waktu respon unit CdS adalah
sekitar 100 ms, dan 10 ms untuk sel CdSe. Sel fotokonduktif tidak memiliki
persimpangan seperti dioda. Lapisan tipis bahan terhubung antara terminal hanya
terpapar dengan insiden energi cahaya. Saat pencahayaan pada perangkat
meningkat intensitasnya, keadaan energi menjadi lebih besar jumlah elektron
dalam struktur juga akan meningkat karena meningkatnya ketersediaan paket foton
energi. Hasilnya adalah peningkatan jumlah yang relatif "Bebas"
elektron dalam struktur dan penurunan resistensi terminal. Itu kurva
sensitivitas untuk perangkat fotokonduktif khas muncul pada Gambar. 20.28.
Perhatikan linearitas (bila diplot menggunakan skala log-log) dari kurva yang
dihasilkan dan besar perubahan resistensi (100kΩ --à100Ω) untuk
perubahan pencahayaan yang ditunjukkan
Gambar 20.28
Karakteristik terminal-sel fotokonduktif (GE tipe B425).
Satu aplikasi perangkat yang agak sederhana
namun menarik, muncul pada Gambar. 20.29. Tujuan dari sistem ini adalah untuk
mempertahankan Vo pada tingkat yang tetap meskipun Vi dapat berfluktuasi dari
nilai nilai nya. Seperti ditunjukkan dalam gambar, sel fotokonduktif, bohlam, dan
resistor semua merupakan bagian dari sistem pengatur tegangan ini. Jika Vi
harus turun besarnya untuk sejumlah alasan, kecerahan bohlam juga akan
berkurang. Itu penurunan penerangan akan menghasilkan peningkatan resistensi (R)
dari fotokonduktif sel untuk mempertahankan Vo pada tingkat laju yang
ditentukan oleh pembagi tegangan aturan, yaitu
Gambar 20.29 Regulator tegangan menggunakan sel fotokonduktif dalam upaya untuk menunjukkan kekayaan materi yang tersedia di setiap perangkat dari produsen, pertimbangkan sel fotokonduktif CdS (cadmium sulfide) yang dijelaskan pada Gambar. 20.30. Perhatikan lagi masalah dengan suhu dan waktu respons.
Gambar 20.30
Karakteristik sel fotokonduktif Clairex CdS
4. Prinsip Kerja[Kembali]
Photoconductive yaitu sensor cahaya yang dapat mengubah perubahan besar optik (cahaya) menjadi perubahan nilai konduktansi (dalam hal ini nilai resistansi).
Prinsip kerja photoconductive akan memberikan perubahan tahanan (resistansi ) pada sel-sel, semakin tinggi intensitas cahaya yang diterima, maka akan semakin kecil pula nilai tahanannya. Contoh sensor cahaya jenis photoconductive adalah LDR, photo diode, dan photo transistor.
7. Link Download[Kembali]
Download Materi klik disini
Download HTML klik disini
Download Video klik disini
Download Rangkaian klik disini
Download Datasheet klik disini
Download Materi klik disini
Download HTML klik disini
Download Video klik disini
Download Rangkaian klik disini
Download Datasheet klik disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar