17.5 VOLTAGE-CONTROLLED OSCILLATOR



1. Tujuan [Kembali]

Untuk mengenal dan mengetahui VCO serta cara kerja dan perhitungannya.
2. Alat dan Bahan[Kembali]


  • Transistor

Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung arus (switching), stabilisasi tegangan, dan modulasi sinyal. Secara umum transistor dapat digolongkan menjadi dua keluarga besar yaitu Transistor Bipolar dan Transistor Efek Medan.

  • kapasitor
Kapasitor adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan listrik. Kapasitor mempunyai satuan Farad dari nama Michael Faraday.

  • Resistor 

Resistor merupakan salah satu komponen elektronika pasif yang berfungsi untuk membatasi arus yang mengalir pada suatu rangkaian dan berfungsi sebagai terminal antara dua komponen elektronika. Tegangan pada suatu resistor sebanding dengan arus yang melewatinya (V=I R).

Cara menghitung nilai resistor

Tabel warna




Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-1 (pertama)
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-2
Masukkan Jumlah nol dari kode warna Gelang ke-3 atau pangkatkan angka tersebut dengan 10 (10n)
Merupakan Toleransi dari nilai Resistor tersebut
Contoh :
Gelang ke 1 : Coklat = 1
Gelang ke 2 : Hitam = 0
Gelang ke 3 : Hijau   = 5 nol dibelakang angka gelang ke-2; atau kalikan 105
Gelang ke 4 : Perak  = Toleransi 10%
Maka nilai resistor tersebut adalah 10 * 105 = 1.000.000 Ohm atau 1 MOhm dengan toleransi 10%.



  • ground
Ground adalah titik kembalinya arus searah atau titik kembalinya sinyal  bolak balik atau titik patokan dari berbagai titik tegangan dan sinyal listrik dalam rangkaian elektronika.

  • VCO


Osilator yang dikendalikan tegangan (VCO) adalah sirkuit yang menyediakan sinyal keluaran yang bervariasi (biasanya bentuk gelombang persegi atau segitiga) yang frekuensinya dapat disesuaikan pada rentang yang dikendalikan oleh tegangan dc. Contoh VCO adalah 566 IC unit, yang berisi sirkuit untuk menghasilkan sinyal gelombang persegi dan gelombang segitiga yang frekuensinya diatur oleh resistor eksternal dan kapasitor dan kemudian divariasikan oleh tegangan dc yang diterapkan.

Gambar 17.21a menunjukkan bahwa 566 berisi sumber saat ini untuk mengisi dan melepaskan C1 kapasitor eksternal pada kecepatan yang ditetapkan oleh resistor eksternal R1 dan memodulasi tegangan input dc. Sirkuit pemicu Schmitt digunakan untuk mengganti arus sumber antara pengisian dan pemakaian kapasitor, dan tegangan triangular dikembangkan melintasi kapasitor dan gelombang persegi dari pemicu Schmitt disediakan sebagai output melalui amplifier buffer. Gambar 17.21b menunjukkan koneksi pin dari unit 566 dan ringkasan formula dan batasan nilai. Osilator dapat diprogram dalam frekuensi 10-ke-1 Kisaran dengan pemilihan yang tepat dari resistor eksternal dan kapasitor, dan kemudian dimodulasi lebih dari rentang frekuensi 10-ke-1 oleh tegangan kontrol, VC.
Frekuensi operasi pusat dapat dihitung dengan rumus, 
 dengan batasan nilai rangkaian praktis berikut :
  1. R1 harus berada dalam kisaran 2k‎Ω R1 20 kΩ
  2.  Vc harus berada dalam kisaran 3/4V+ ≤Vc≤V+
  3. F0 harus dibawah 1MHz
  4. V+ harus berkisar antara 10V dan 24V.

Gambar 17.22 menunjukkan contoh penggunaan generator fungsi 566 yang memberikan sinyal gelombang persegi dan gelombang segitiga pada frekuensi tetap yang ditetapkan oleh R1, C1, dan VC. Pembagi resistor R2 dan R3 mengatur tegangan modulasi dc pada nilai sebenarnya. 


Rangkaian Gambar 17.23 menunjukkan bagaimana frekuensi gelombang persegi keluaran dapat disesuaikan menggunakan tegangan input, VC, untuk memvariasikan frekuensi sinyal. Potensiometer R3 memungkinkan VC bervariasi dari sekitar 9 V hingga dekat 12 V, pada rentang frekuensi 10-ke-1 penuh. Dengan wiper potensiometer yang diatur di bagian atas, tegangan kontrolnya adalah


Frekuensi gelombang kuadrat keluaran kemudian dapat divariasikan menggunakan potensiometer R3 pada rentang frekuensi minimal 10 hingga 1. Alih-alih memvariasikan pengaturan potensiometer untuk mengubah nilai VC, input tegangan modulasi, Vin, dapat diterapkan seperti yang ditunjukkan pada Gambar. 17.24. Pembagi tegangan mengatur VC sekitar 10,4 V. Tegangan input ac sekitar 1,4 V puncak dapat mendorong VC sekitar titik bias antara tegangan 9 dan 11,8 V, menyebabkan frekuensi keluaran bervariasi lebih dari kisaran 10-ke-1. Sinyal input Vin dengan demikian memodulasi frekuensi output tegangan di sekitar frekuensi pusat yang ditetapkan oleh nilai bias VC 10.4 V (fo= 121,2 kHz).
4. Prinsip Kerja[Kembali]

   Voltage-controlled oscillator menghasilkan frekuensi yang dikendalikan oleh tegangan masukan. Tingkat DC output dari filter low-pass digunakan sebagai sinyal kontrol untuk voltage-controlled oscillator (VCO). Frekuensi keluaran dari VCO berbanding lurus dengan input tingkat DC. Frekuensi VCO disesuaikan sampai menjadi sama dengan frekuensi dari sinyal input. Selama penyesuaian ini, PLL melalui tiga tahap-bebas berjalan, menangkap dan mengunci fase. operasi terbaik diperoleh jika frekuensi pusat VCO diatur dengan tegangan bias DC tengah dalam jangkauan operasi linier nya. Penguat ini memungkinkan penyesuaian tegangan DC dari yang didapatkan sebagai output dari rangkaian filter. Ketika loop di kunci, dua sinyal ke PC yang tentu frekuensi yang sama meskipun tidak harus dalam fase. Perbedaan tetap fasa antara dua sinyal ke hasil pembanding dalam tegangan DC tetap ke VCO. Variasi pada frekuensi sinyal input kemudian menyebabkan variasi tegangan DC ke VCO.
   Dalam rentang-menangkap dan mengunci frekuensi, tegangan DC akan mendorong frekuensi VCO yang cocok dari masukan. Sementara loop mencapai penguncian, output dari PC berisi komponen-komponen frekuensi pada jumlah dan perbedaan sinyal dibandingkan. Sebuah filter low-pass hanya lewat komponen frekuensi rendah dari sinyal loop sehingga dapat memperoleh kunci antara sinyal input dan VCO. Karena rentang operasi terbatas dari VCO dan sambungan umpan balik dari rangkaian PLL, ada dua gelombang frekuensi yang penting untuk suatu PLL. Rentang penangkapan seorang PLL adalah rentang frekuensi berpusat pada running frekuensi VCO (f r), dimana sinyal keluaran frekuensi VCO bisa mendapatkan penguncian dengan frekuensi sinyal input. Sebuah Voltage Control oscillator(VCO) adalah sebuah oscillator elektronik yang didesain untuk mengontrol frekuensi osilasi dengan sebuah tegangan input.  Frekuensi dari osilasi bervariasi sesuai dengan tegangan DC yang diberikan ketika sinyal dimodulasi juga diumpankan ke dalam VCO yang menyebabkan Modulasi Frekuensi (FM) atau Modulasi Phasa (PM). 
   Sebuah VCO dengan keluaran pulsa digital sama dengan modulasi lebar pulsa (PWM) Osilator adalah sebuah rangkaian yang sangat penting dalam sistem komunikasi radio. Sebab gelombang elektromagnetik hanya bisa terpancar bila ada arus listrik yang berubah, dan cara termudah untuk mendapatkannya adalah dari osilator. Jadi fungsi utama osilator adalah sebagai pembangkit gelombang pembawa. Fungsi penting lain dari osilator adalah ketika gelombang pembawa itu harus digeser frekuensinya ke frekuensi lain yang dikehendaki. Jelas bahwa penggeseran frekuensi membutuhkan osilator. Syarat penting bagi sebuah osilator adalah stabil, dalam arti frekuensinya tidak mudah berubah. Akan tetapi pada prakteknya justru lebih banyak dibutuhkan osilator yang frekuensinya mudah diubah-ubah (variabel). Dua kondisi ini terlihat saling bertentangan. Stabil artinya frekuensinya harus tetap, tapi di sisi lain frekuensi ini harus mudah diubah-ubah.





5. Bentuk Rangkaian[Kembali]




6. Video[Kembali]






 7. Link Download[Kembali]


    Download Materi klik disini
    Download HTML klik disini
    Download Video klik disini

    Download Rangkaian  klik disini
    Download Datasheet klik disini





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BAHAN PRESENTASI UNTUK MATA KULIAH SISTEM DIGITAL TAHUN AJARAN SEMESTER GENAP 2020-2021 SISTEM DIGITAL B OLEH Tasya Rahmatika Nadrah 1910952...